Kita seperti berjalan bersama. Melewati jendela demi jendela. Pada waktu yang benar dan di bawah langit yang bukan kutukan. Membawa sayap yang bahkan belum kita dapat. Menata hati yang terus-menerus cedera. Kubilang : "Aku bisa terbang. " Kau jawab hanya dengan tawa. Lesung pipi yang masih sama.
Jangan muak jika musim yang kita lalui selalu sama. Musim hujan di bawah halte dan musim kemarau yang mengering bermalas-malasan kegerahan. Nikmati saja. Bukankah kita selalu suka? Melagukan lirik grup band lama yang kita suka. Bermimpi tentang hari esok untuk tetap bersama.
Lalu jika banyak yang tidak suka. Lebih baik kita terus berjalan tetapi bukan mencari apalagi mengganti. Bukankah kita itu sudah cukup? Jangan dipikir terlalu dalam jika itu hanya membuatmu cedera pada tempat yang sama.
"Kita bisa terbang. "
Jangan tertawa tentang ini karena aku akan mengajakmu. Pejamkan mata lalu membentang kedua telapak tangan yang belum pernah berjabat denganku. Aku mencintai angin dan kaupun boleh sama. Dia baik dan akan selalu baik. Tidak akan ada yang lagi yang mencederaimu.
Nikmati bahwa angin pada bentang langit yang lama akan tetap menjaga dan merasa. Bukan menjatuhkan untuk menghilang. Hanya saja jika semua itu berjarak maka tunggulah waktu yang benar. Jangan asal membenarkan hanya demi rasa senang sesaat.
Bukan aku mengatur. Hanya saja peduli dan khawatir itu beda-beda tipis. Tidak akan ada yang rela engkau kecewa. Jadi lebih baik nikmatilah waktu ini. Menjadi diri kita, menjadi mimpi kita, masa depan yang akan selalu menjadi bagian dari setiap sebutan kita.
Sekaran,
Tanggal kedua,
Bulan kemerdekaan,
Tahun kelahiran kedelapan belas.
Jangan muak jika musim yang kita lalui selalu sama. Musim hujan di bawah halte dan musim kemarau yang mengering bermalas-malasan kegerahan. Nikmati saja. Bukankah kita selalu suka? Melagukan lirik grup band lama yang kita suka. Bermimpi tentang hari esok untuk tetap bersama.
Lalu jika banyak yang tidak suka. Lebih baik kita terus berjalan tetapi bukan mencari apalagi mengganti. Bukankah kita itu sudah cukup? Jangan dipikir terlalu dalam jika itu hanya membuatmu cedera pada tempat yang sama.
"Kita bisa terbang. "
Jangan tertawa tentang ini karena aku akan mengajakmu. Pejamkan mata lalu membentang kedua telapak tangan yang belum pernah berjabat denganku. Aku mencintai angin dan kaupun boleh sama. Dia baik dan akan selalu baik. Tidak akan ada yang lagi yang mencederaimu.
Nikmati bahwa angin pada bentang langit yang lama akan tetap menjaga dan merasa. Bukan menjatuhkan untuk menghilang. Hanya saja jika semua itu berjarak maka tunggulah waktu yang benar. Jangan asal membenarkan hanya demi rasa senang sesaat.
Bukan aku mengatur. Hanya saja peduli dan khawatir itu beda-beda tipis. Tidak akan ada yang rela engkau kecewa. Jadi lebih baik nikmatilah waktu ini. Menjadi diri kita, menjadi mimpi kita, masa depan yang akan selalu menjadi bagian dari setiap sebutan kita.
Sekaran,
Tanggal kedua,
Bulan kemerdekaan,
Tahun kelahiran kedelapan belas.
Komentar
Posting Komentar