Hari yang begitu melelahlan,bukan apa tetapi full day school memang membuatku merasa lebih lelah dari biasanya.Melangkahkan kaki melewati tangga kelas yang naik turun mengikuti kontur bangunan sekolah ini. Aku berjalan menuju tempat parkir siswa.Menghampiri sepeda motor ayah yang selama ini ku pakai berangkat dan pulang sekolah.Kunyalakan mesinnya,aku ingin segera pulang. Akan tetapi belum sampai dua meter aku beranjak dari tempat parkir motorku semula,dia datang.Kurasa dia baru saja selesai salat ashar.Ku tarik tuas rem tangan sepeda motorku. "Brylian..." Kupanggil namanya,tampaknya dia mengerti apa yang ingin kukatakan. "Tidak usah." "Beneran?" "Aku itu laki-laki jadi nggak usah,aku saja nggak bisa kasih apa-apa ke kamu." "Hmm..." Dia mulai beranjak pulang meninggalkan tempat parkir bersama sepeda motornya. "Ya sudah." Aku berkata lirih pada diriku sendiri.Sambil me
Kita akan tumbuh dalam rumpun yang sama, berkembang, dan menua bersama. Menulis sejarah. Menyembuhkan melalui mantra-mantra kata.