Gambar oleh instagram @erhibiscus Manusia. Aku, engkau, dan semua. Terkadang memanjat langit menciptakan benteng tidak hanya satu malam. Suatu prasangka bahwa momentum menjatuhkan keruntuhan. Apa ada yang salah dalam komposisi pondasinya? Pada dasarnya bukan karang alamiah yang hidup tetapi dianggap mati. Memudahkan penulisan nisan sebelum jatuhnya perjanjian perang. Umum membolehkan anggapan "keruntuhan" itu mudah. Lalu, setelah pengalaman momentum yang terus di ulang saat kehidupan masih menyetujui atas perintah Pemilik-ku/-mu. Manusia berhak memilih menciptakan margin jiwa tanpa harus membenteng diri, menumpuk pondasi buatan yang pada kenyataannya tidak pernah sekuat ciptaan Pemilik-ku juga -mu. Ini hanya sekadar pilihan, untuk tetap berada pada gradasi yang lebih baik, dalam margin yang tidak menginjak pekarangan orang lain yang tidak seharusnya dipijak. Seberapa kita kalah menjatuhkan diri sendiri dalam keruntuhan, manusia bisa memilih berdiam, menciptakan
Kita akan tumbuh dalam rumpun yang sama, berkembang, dan menua bersama. Menulis sejarah. Menyembuhkan melalui mantra-mantra kata.