Untuk
diriku yang hidup sampai detik ini,
Aku
sampaikan.
Apakah
benar bahwa separuh jiwa itu dapat pergi? Lalu apa itu dapat kembali pula?
Sejujurnya aku berpikir, merasakan, dan mungkin benar bahwa sesuatu akan selalu
hilang dari dalam diriku. Sedikit maupun banyak, tentunya ini mengganggu.
Bagiku, aku bahkan tak lebih baik dari kemarin. Sejak beberapa hal itu hilang,
ada sesuatu yang tak dapat aku nikmati sebagai makhluk bebas. Di mana aku dapat
menemukan diriku? Di mana cerminan sesungguhnya?
Aku
tak pernah mau lepas dari kemarin. Bukan karena kemarin terlalu sia-sia namun
mungkin karena ada banyak aroma yang tak tergantikan begitu saja. Sekalipun aku
menemukan benang untuk menggenapi yang tak pernah bersedia tinggal, hingga ada
lubang sebesar benih gelap dalam diriku.
Aku
mau untuk selalu berbagi dan terbuka dengan dunia anehku. Yang tak seorangpun
mau tinggal di dalamnya, mungkin begitu menurut pikirku, namun mungkin juga
tidak menurut makhluk bebas lainnya. Sehingga ada banyak sekali sel-sel yang
mencoba bertahan jadi organisme baik di dunia aneh itu.
Sebenarnya
aku tak baik dalam menyanyikan sebuah lirik tembang atau syair penulis agung,
yang semuanya aku suka dan aku rasa kamu pun menyukainya sebagai suatu makhluk
berperasaan. Aku lebih suka ketika mereka memperdengarkannya untukku, mereka
jauh menguasai itu dengan baik.
Jika
ada sebuah lubang yang mengganga dalam diriku saat ini, aku ingin mencari benih
mimpi baru. Hanya saja di mana aku dapat menemukannya? Apakah aku akan bertemu?
Lalu apa itu akan cukup menutupnya? Haruskah aku yang menjahitnya sendiri
dengan sebuah benang yang tak kutemukan di dalam labirin dunia unik ini?
Mari
menemukan~
Bersama-sama.
Komentar
Posting Komentar