Pernah
dengar tentang “Taman Langit”? Tempat yang penuh mimpi dan tidak terjamah
keputusasaan. Dan aku tak mau berpaling ketika ada di sana. Apa benar tidak
akan berubah di sana? Apa benar semua akan baik-baik saja?
Aku
suka berkhayal, karena dengan itu aku bebas memilih duniaku sendiri. Tak
terkecuali tempat langit yang aku berteduh di bawahnya. Walaupun hujan namun
aku tak akan dingin, aku akan tetap perkasa di bawahnya.
Ada
langkah yang lebih jauh dari pijakanku di tempat lain. Di situ aku sadar akan
sebuah keajaiban lain dari langit yang ini, tidak ada yang bias. Aku menjadi
nyata, menjadi sebenarnya, dan ini nikmat. Aku menikmati sekaligus menyukainya.
Aku
ajak kamu berbaring di bawahnya. Biar malam dan gelap menyatu namun tidak
dengan kesunyian karena yang ada adalah ketenangan. Mulut kita diam namun tidak
ada yang dibungkam. Kita paham maksud masing-masing. Semua tergambar jelas dan
tersampaikan dengan baik.
Tidak
ada sebuah langit yang kejam, kecuali perasaanmu dibodohi dirimu sendiri. Memandang
langit begitu angkuh dan tinggi. Padahal dia mencoba menggapaimu, mencoba
memberi taman terbaik yang pernah ada. Agar kamu bermain di dalamnya namun
tidak bermaksud menyesatkanmu dengan kesenangan
Sesuatu
yang tidak kembali, sesuatu yang kamu benci, sesuatu yang patut menguap, akan
ia telan tanpa menyisakan ampas. Dia begitu bersih namun tidak mencela awan,
dia pun menerimamu untuk berteduh. Memberikan hujan untuk menghidupi tanahmu
yang kering dan gersang, semata-mata demi kebaikan semesta. Karena dia begitu
patuh, dia tak pernah angkuh, dan dialah “Taman Langit” paling hangat.
Dia
yang menjadi kurir dari Pencipta-mu.
␕🍀
Komentar
Posting Komentar